Legenda Hidup Barcelona Sekarang Melatih Barcelona
Dengan scuad semacam itu, baris tengah Spanyol demikian Slot Judi Online bervariatif. Ini juga sebagai kemampuan khusus Spanyol dalam raih Piala Dunia mereka yang pertama kalinya.
Gelandang-gelandang Spanyol mempunyai peranan penting untuk keberhasilan La Roja. Busquets dan Xabi berperanan sebagai pengimbang baris tengah dan sebagai penyalur baris belakang ke baris depan.
Khusus untuk Xavi, dia bukan pemain tengah yang demikian menarik jenis Iniesta. Masalah fisik, dia juga tidak sekeras Patrick Vieira, dan tidak sekomplet Wesley Sneijder. Xavi juga bukan pemain yang sanggup lari jenis Cristiano Ronaldo, bukan yang pintar meliuk seperti Lionel Messi.
Xavi hanya pemain tengah yang mempunyai kekuatang Slot Online Terpercaya passing dan controlling yang hampir prima. Disokong dengan misi yang bagus, pengontrol tempo yang andal, Xavi dikenal juga kerap melepas beberapa umpan tajam dan tepat yang memotong pertahanan musuh.
Di Barcelona Semenjak Kecil
Xavi lahir di 25 Januari 1980, di teritori Terrassa, bernama Xavier Hernandez I Creus. Xavi kecil mulai menginjakkan kaki di sekolah tinggi Barcelona saat umurnya mencapai 11 tahun. Talentanya semakin terasah tahun untuk tahun di sekolah tinggi La Masia.
Pada 1998, pelatih Barcelona waktu itu, Louis van Gaal, memberikan kiprah pada Xavi di team senior. Tidak main-main karena kiprah sah pria yang dipanggil âSang Pakarâ itu terjadi pada partai final Super Copa hadapi RCD Mallorca.
2 bulan berlalu, Xavi mencicipi kiprah di La Liga. Semakin hari, Xavi semakin memperlihatkan keberadaannya sebagai pemain tengah dan asset terbaik yang dimilliki Barcelona. Ini bisa dibuktikan pada musim 2004/2005 saat Xavi dipilih sebagai wakil kapten Barcelona.
Nou Camp menjadi tempat Xavi mengangsu pengetahuan dari pesepakbola-pesepakbola kelas atas yang dipunyai Barcelona. Xavi bisa secara mudah belajar langsung dari senior-seniornya seperti Cocu, Enrique, Pesaingdo, Figo dan gelandang-gelandang terbaik yang dipunyai Barcelona yang lain.
Xavi sempat kehilangan tempat sesudah kedatangan pemain tengah Portugal, Deco, pada musim 2004/2005. Tetapi, dia selalu memperlihatkan kekuatan terbaik dan menyadarkan direksi Barcelona jika dia ialah asset terbaik Barcelona di status pemain tengah. Hal itu bisa dibuktikan sesudah direksi Barcelona ikhlas jual Deco untuk memberikan kembali tempat untuk si putra Catalan itu.
Xavi sudah mengatakan dia akan keluar dari Barcelona di akhir musim ini. Ada beberapa hal yang membuat Xavi demikian diingat oleh beberapa fans. Sampai sekarang ini, Xavi mencatat rekor yang satu diantaranya sebagai pemain dengan keseluruhan 764 laga bersama Blaugrana. Barcelona juga seringkali diantarnya ke arah tangga juara di sejumlah kejuaraan berprestise di Eropa bahkan juga dunia.
Xavi sukses capai jenjang paling tinggi dalam sepakbola dengan kesederhanaan yang dia punyai. Si Pakar sukses menyembahkan delapan gelar La Liga, tiga gelar Liga Champions, tiga gelar Piala Dunia antar-klub, enam gelar Super Copa Spanyol,  dan beberapa piala kembali yang dia sumbangkan untuk perbanyak koleksi dalam almari Barcelona.
Seperginya Carles Puyol dan Victor Valdes sebagai anutan, sekarang Barcelona perlu kembali kehilangan Xavi. Kangen akan beberapa aksi simpel nanti demikian ditunggukan oleh khalayak Camp Nou.
Sekarang, sisa dua laga kembali di mana kekeduanya sebagai laga pucuk. Xavi akan menjejakan kaki di final, dan bukan mustahil merangkul dua piala di dua gelaran itu. Bila ini terjadi, tidakkah itu sebagai satu hadiah yang teramat manis diberi Xavi untuk Barcelona?